Jumat, 12 Juli 2013

Peluang bisnis dan teknik pemasaran tanaman cabai

bagi masyarakat indonesia cabai apapun jenisnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan sehari-hari. cabai digunakan untuk melengkapi jenis masakan yang sangat di sukai oleh masyarakat kita. Selain itu, cabai memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh setiap orang, baik itu sebagai vitamin, penyedap makanan, maupun sebagai obat. Selain mengandung banyak manfaat untuk tubuh cabai juga dapat meningkatkan penghasilan yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup para petani. Para penanam cabai memiliki peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Melihat banyaknya usaha-usaha dibidang masakan. Baik itu warung makan, restoran, perhotelan, maupun industri masakan instant serta industri sambal dan saus. Usaha-usaha dibidang tersebut membutuhkan buah cabai dalam jumlah besar.

hasil panen cabai merah
hasil panen cabai merah siap untuk dipasarkan
cabai termasuk komoditas yang memiliki nilai jual karena merupakan hasil pertanian yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat kita. Pemasaran pun sangat mudah, disamping itu hasil yang diperoleh dari jumlah yang kecil maupun besar kedua-duanya dapat mendatangkan keuntungan.jika dalam kala kecil, pemanfaatannya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga dapat menghemat pengeluaran atau anggaran belanja. Sedangkan dalam jumlah skala yang besar dapat ditawarkan kepada teman-teman, tetangga, atau rekan bisnis.

Teknik dari penjualan cabai dapat dilakukan dengan mudah, Penjualan bisa dalam bentuk urai, kemudian diukur sesuai permintaan pembeli, Atau bisa juga dikemas dalam kantong plastik dengan menggunakan takaran ukur per-kilogram. Buah cabai dapat dikemas berdasarkan jenis, kualitas serta harga jual nya. Cabai merah dalam jumlah besar dapat disalurkan ke rumah makan, restoran atau tempat penjualan dimana cabai digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Hasil panen tanaman cabai dapat di pasok ditempat-tempat ini, atau bisa juga di pasok pada tempat seperti supermarket atau pusat perbelanjaan sembilan bahan makanan pokok. Akan tetapi, akan sangat menguntungkan jika hasil panen di pasok ke industri-industri seperti mi instant atau cabai dan saus.

Satu hal yang perlu di perhatikan dalam penjualan cabai lama satu barang disimpan. Buah cabai merupakan buah yang cepat membusuk, untuk itu proses pemasaran harus dipercepat dengan membuat distribusi yang lancar dan cepat. Teknik ini dapat dilakukan dengan mencari pembeli sebelum pemanenan tanaman cabai. Untuk itu di himbau kepada para pemula yang baru saja memulai bisnisnya dalam tanaman cabai, hendaknya selalu yakin dengan kelangsungan usahanya. Karena cabai merupakan bahan pokok rumah tangga. Hubungan baik dan kepercayaan dengan mitra usaha harus di jaga dengan baik sehingga banyak keuntungan yang dapat kita peroleh dari budidaya tanaman cabai ini.

Rabu, 10 Juli 2013

Pemanenan tanaman cabai

Pemanenan cabai dapat dilakukan setelah kurang lebih 6 minggu. Buah cabai harus dipetik bersaman dengan tangkainya jika tidak cabai hasil petikkan tidak akan dapat bertahan lama atau cepat membusuk. Pemanenan dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan dan besarnya jumlah cabai yang ditanam. Jika cabai ditanam pada lahan yang luas hasil panen dapat dijual dengan skala besar, jika cabai ditanam dengan jumlah yang terbatas maka hasilnya dapat digunakan untuk keperluan sendiri.


Banyak keuntungan yang dapat diambil jika cabai ditanam dalam jumlah besar. Uang hasil penjualan dapat dijadikan sumber penghasilan. Sedangkan untuk jumlah yang berskala kecil dapat mengurangi pengeluaran uang belanja untuk keperluan dapur. Manfaat lain dari pemanenan cabai ialah adanya rasa kepuasan hati karena dapat menikmati jerih payah saat bercocok tanam. selain itu penataan tanaman cabai yang baik dapat menambah keindahan dan menghhambat polusi udara.

Berikut ini merupakan pola perhitungan biaya yang akan dikeluarkan berdasarkan pola perhitungan hasil dari tanaman cabai yang dapat dijadikan sebagai pijakan bagi pemula:
tabel pola perhitungan pembiayaan:
pembiayaan jumlah
sewa tanah sekian… Rp……
benih atau bibit (banyaknya bibit )x (sekian rupiah per-bungkus) Rp……
pestisida (sekian) kw Rp……
fungisida oganik (sekian) kw Rp……
pupuk kandang (sekian) ton Rp
pupuk mikro (gandasil) Rp……
ongkos kerja selama 20 hari Rp……
biaya tak terduga Rp……
jumlah total pembiayaan Rp…..
ket:
  • (sekian) dan…… dapat digantikan sesuai dengan jumlah pembiayaan yang dibutuhkan
  • untuk pola perhitungan pembiayaan mungkin bervariasi di setiap daerah, misalnya sewa tanah, upah pekerja, atau banyak dan jenis pupuk yang akan digunakan
tabel pola perhitungan hasil
hasi panen harga per-kilogram jumlah
(sekian)Kg Rp 21.000,00 Rp…..
Rp 25.000,00 Rp…..
Rp 30.000,00 Rp…..
  • (sekian) dan … dapat digantikan dengan pendapatan/hasil yang didapatkan dari hasil panen tanaman cabai
  • harga cabai yang tertera merupakan harga cabai pada tahun 2013 dengan standar harga Rp 21.000,00 per kilogramnya, harga mungkin bervariasi di setiap daerah
  • hasil panen yang diharapkan dapat diisi sesuai dengan pendapatan/hasil yang diperoleh.


Minggu, 07 Juli 2013

Pengobatan penyakit tanaman

Pengobatan penyakit tanaman cabai merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui dalam bercocok tanam cabai. Dalam tahap ini juga akan dijelaskan berbagai jenis penyakit yang biasanya menyerang tanaman cabai beserta cara penanganan-nya. Penyakit pada tanaman cabai dapat disebabkan oleh hama atau jamur. Umumnya penyakit yang  terdapat pada tanaman cabai antara lain bercak daun, busuk daun, busuk akar, busuk buah dan keriting. Berikut akan dijelaskan dampak yang ditimbulkan dari masing-masing penyakit tersebut beserta langkah-langkah penanggulangannya.


1. penyakit bercak daun
bercak daun
bercak daun
Salah faktor penyebab penyakit bercak daun adalah jamur. Indikasi dari penyakit ini adalah timbulnya bercak-bercak kuning yang terdapat di permukaan daun.  Bercak-bercak ini lambat laun akan membesar, kemudian daun cabai akan menjadi kering dan rontok. Penyakit ini dapat menyebar sangat cepat, terutama jika musim penghujan saat tanah lembab. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menghilangkan daun-daun yang terserang, kemudian melakukan penyemprotan pada tanaman dengan menggunakan fungisida. Pembersihan tanah dari gulma juga perlu dilakukan untuk mencegah penyakit tanaman jenis ini. mengurangi kadar kelembaban tanah dengan menambahkan atau menaburkan pasir disekitar batang tanaman.

2. penyakit busuk daun
busuk daun
penyakit busuk daun
Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur yang berkembang di tanah lembab pada musim penghujan. Tanda-tanda dari penyakit ini adalah pembusukan daun yang berada dekat dengan permukaan tanah. Pembusukan daun dengan cepat menjalar dan akhirnya akan menyerang ranting. Hal ini akan membuat produksi cabai akan menurun dan tanaman akan mati jika penyakit ini tidak segera dikendalikan.  Pengendalian dapat dilakukan dengan cara menghilangkan daun atau ranting yang telah terserang dan memberikan penyemprotan dengan menggunakan fungisida.

3. penyakit busuk akar
busuk akar
busuk akar
Penyakit ini disebabkan karena kondisi tanah yang buruk dan jamur. Pertumbuhan tanaman cabai yang terserang akan terhambat dan kemudian tanaman cabai menjadi layu dan daunnya rontok dan pada akhirnya tanaman akan mati. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengaturan saluran air dan melakukan penyemprotan fungisida pada tanaman.

4.penyakit busuk Buah
busuk buah
busuk buah
Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur. Buah yang terserang akan mengalami rontok atau kualitas buah akan menjadi jelek.pengendaliannya dapat dilakukan dengan memperbaiki tatanan air pemusnahan buah yang sudah terjangkit serta penyemprotan menggunakan fungisida.

5. penyakit virus keriting
virus keriting
virus keriting tanaman
Penyakit virus keriting menyerang hampir di semua bagian tanaman terutama pucuk dan daun. Tunas tanaman cabai tampak keriting serta daunnya kecil-kecil dan tidak normal. Hal ini disebabkan oleh serangan hama. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara perawatan tanaman yang baik, memusnahkan tanaman yang terserang serta penyemprotan tanaman dengan insektisida 

Pengendalian hama tanaman cabai

Tanaman cabai yang sehat subur dan bebas dari hama dan penyakit dapat menghasilkan 0,5 Kg per-pohon. Akan tetapi, tanaman yang terserang sangat besar kemungkinannya mengalami gagal panen. Oleh karena itu pencegahan terhadap hama dan penyakit harus dilakukan sedini mungkin. Hama yang biasanya menyerang tanaman cabai yaitu kumbang daun, tungau merah, belalang, dan lalat buah. Berikut ini adalah berbapa hama-hama yang disebutkan beserta penanggulangannya atau solusi.

1. Serangga Thrips
Thrips
Thrips
Serangga thrips biasanya menyerang bagian permukaan bawah daun. Daun-daun yang diserangnya akan terlihat bercak-bercak cokelat dan kemudian mati. Serangga ini dapat menyebar dengan cepat melalui bantuan angin.  Pengendalian hama thrips ini dapat dilakukan dengan insektisida yang bahan aktifnya berupa racun kontak





2. Kutu Daun
Kutu daun
Kutu Daun
Kutu daun biasanya mengisap cairan jaringan dalam tanaman khususnya pada bagian tanaman yang lunak, akibatnya daun menjadi keriting, layu dan akhirnya mati. Cara pengendalian kutu daun ini dilakukan dengan berbagai cara antara lain pemupukan yang seimbang, pemangkasan daun yang terserang atau penggunaan insektisida dengan bahan aktif yang mengandung racun kontak. Namun pengendaliannya harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan area tanaman.


3.Kumbang Daun
kumbang daun
Kunbang Daun
Serangan kumbang daun menyebabkan daun cabai berlubang-lubang dan berwarna kuning kecokelat-cokelatan kemudian mengering. Pengendaliannya dilakukan dengan cara penyemprotan larutan insektisida.






4. Tungau Merah
tungau merah
Tungau Merah
Tungau merah dapat merusak pucuk daun dan tunas muda dan bagian tanaman yang terserang oleh serangga ini tumbuh tidak normal, keriting, dan berubah warna. Tungau merah juga mengakibatkan tunas tanaman tumbuh tidak sempurna. Penanggulangannya dilakukan dengan penyemprotan larutan akarisida atau insektisida yang bersifat racun kontak.





5. Belalang 
belalang
Belalang
Belalang merupakan hama yang paling ganas. Akibat yang ditimbulkan oleh hama ini yaitu tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna karena hama ini menyerang atau mematahkan tunas-tunas tanaman yang dapat menyebabkan tanaman mati. Cara penanggulangan hama belalang yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida bersifat sistematik, racun perut, racun kontak, atau campuran dari ketiga racun tersebut.



6. Lalat Buah
lalat buah
Lalat Buah
Tanaman cabai yang terserang lalat buah, mengakibatkan buahnya tidak normal atau gugur sebelum tua. Lalat buah membawa organisme pembusuk melalui luka pada buah sehingga mengakibatkan kualitas buah menjadi jelek. Pengendalian lalat buah dapat dilakukan dengan menghilangkan buah cabai yang terserang. Sedangkan untuk pencegahan nya, lakukan penyemprotan pada buah dengan insektisida berbahan aktif niflutrin.

Pengamatan dan pemasangan penopang tanaman cabai

1. Pengamatan


Dalam bertani pengamatan hama dan penyakit merupakan suatu upaya yang perlu untuk dilakukan setiap hari. hal ini bertujuan untuk mengetahui masalah jenis hama yang menyerang atau penyakit pada tanaman. Pengamatan juga sangat membantu untuk menemukan pemecahan masalah tentang hal-hal tersebut, juga sebagai langkah untuk mempelajari kondisi dan situasi yang ada disekitar lahan tanam meliputi serangan hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman. Setelah itu barulah mengambil langkah penanganan secara tepat.

Biasanya hama dan penyakit menyerang pada batang, daun, dan akar sehingga menyebabkan buah busuk atau tanaman kekurangan unsur hara. Jika hal ini terjadi maka dipastikan bahwa hasil yang akan didapatkan tidak maksimal atau tidak akan sesuai dengan perencanaan. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut adalah bersihkanlah area sekitar lahan tanam dari rumput-rumput pengganggu secara rutin. Setelah itu mulailah melakukan tindakan pembasmian hama yang menyerang tanaman.

2. Penopang tanaman cabai
penopang tunggal
penopang tunggal pada batang
Pemasangan penopang pada tanaman cabai merupakan langkah yang perlu dilakukan dalam perawatan tanaman. Hal ini berfungsi untuk menahan beban buah yang lebat pada tanaman cabai sehingga pohon cabai tidak mudah tumbang. Penopang ini dapat dibuat dari ranting-ranting bambu, kayu, atau bahan-bahan lainnya yang bisa digunakan sebagai penopang pohon tanaman cabai. Panjang penopang hendaknya disesuaikan dengan kondisi tanaman cabai.

Pemasangan penopang pada tanaman cabai dapat dilakukan ketika tanaman berumur tiga minggu, dimana pada usia ini tanaman cabai telah berbunga. Posisi atau letak pemasangan penopang dapat dipasang berdiri atau miring pada batang dan diikat satu sama lain sehingga membentuk segi tiga atau segi empat atau bisa juga hanya menggunakan satu penopang atau penopang tunggal yang ditancapkan. Kemudian batang tanaman cabai diikatkan dengan tali pada penopang. Namun, kondisi dan kebutuhan tanaman harus diperhatikan. Pemasangan penopang yang terlalu rapat akan mengganggu proses pembersihan gulma maupun proses panen.

Jumat, 05 Juli 2013

Penyiraman dan pemupukan lanjutan tanaman cabai

1. penyiraman lanjutan
penyiraman
penyiraman
Penyiraman tanaman mutlak untuk dilakukan pada awal penyiraman. Sedangkan pada tahap penyiraman lanjutan, kegiatan ini dapat dilakukan 2 hari sekali. Namun hal ini sangat tergantung dari banyaknya tanaman cabai yang telah ditanam, jika tanaman cabai ditanam pada jumlah banyak maka sebaiknya penyiraman dilakukan setiap hari namun penyiraman bisa dilakukan selang- seling. Artinya penyiraman dilakukan hari pertama pada pagi hari dan hari kedua dilakukan pada sore hari. Hal ini juga dilakukan berdasarkan kondisi alam atau cuaca di sekitar. Pada musim hujan penyiraman dilakukan jika tanah tampak kering.


Pada tahap ini penyiraman perlu untuk diperhatikan dan melakukannya secara proporsional/sesuai dan tepat. Meskipun tanaman cabai pada usia ini sudah cukup memiliki ketahanan, perlakuan yang berlebihan juga dapat menyebabkan tanaman tersebut mati. Perhatikan juga kondisi yang ada disekitar, jika musim kemarau frekuensi penyiraman boleh ditingkatkan. Artinya penyiraman dapat dilakukan 2 kali pada pagi hari dan sore hari. Hal ini menjaga lahan tanaman cabai yang tumbuh tetap mengandung air. Sebaliknya jika musim hujan, jangan melakukan penyiraman dengan jumlah berlebihan. 

2. pemupukan lanjutan
pemupukan
pemupukan
Pemupukan susulan diperlukan untuk memaksimalkan dan meningkatkan kualitas hasil panen. Pemupukan susulan dilakukan pada minggu ke 2 atau ke 3 setelah pemupukan awal. Selanjutnya pemupukan dilakukan setiap satu minggu, dengan dosis yang sesuai.

Pemberian pupuk yang diberikan pada tanaman hendaklah dari jenis pupuk organik cair yang mudah untuk diserap oleh tanaman. Cara pemupukan dengan cara disemprot atau pun disiramkan ke lahan secara merata. Pemberian pupuk ini juga dapat dilakukan pada saat pemberian obat hama, jamur atau penyakit. Gunakan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, misalnya menggunakan pupuk perangsang pertumbuhan akar, daun dan tunas baru. Selanjutnya bisa menggunakan pupuk yang bisa meningkatkan mutu bunga dan buah.

Untuk pemilihan pupuk juga bisa diberikan dari jenis larutan kotoran hewan (pupuk kandang)yang mungkin diambil dari kotoran ternak seperti sapi, kambing, atau kelinci. Pemberian dosis juga perlu diperhatikan agar tidak melebihi dengan anjuran atau aturan pabrik. Untuk pupuk yang berasal dari kompos atau unsur hara atau dari sisa-sisa pembusukan tanaman tidak perlu membutuhkan takaran yang spesifik. Karena zat-zat yang ada berasal dari pupuk kompos tidak akan membahayakan tanaman.  

Perawatan dan penyulaman tanaman cabai

1. perawatan
Setelah melakukan beberapa langkah pengolahan, penyemaian penanaman, penyiraman dan pemupukan awal maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah perawatan tanaman cabai. Hal ini akan menitikberatkan pada upaya upaya menjaga kesegaran tanaman agar jangan sampai layu atau mati. Untuk itu kondisi tanah dan kadar air perlu diperhatikan. Selain itu pada tahap ini akan dilakukan upaya untuk menjaga tanaman dari segala hama, hewan peliharaan termasuk gangguan manusia seperti anak-anak yang berada disekitar lahan penanaman cabai.
penyulaman
penyulaman

Pada tahap awal pertumbuhan tanaman, perawatan ekstra biasanya dilakukan. Karena pada saat ini tanaman cabai masih sangat lemah dan rentan. Dalam hal ini, hal – hal yang perlu untuk dilakukan adalah mengamati pertumbuhan tanaman cabai, pemberantasan hama dan penyakit, pembersihan gulma dan rumput-rumput tanaman mengganggu lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Namun perlu diingat bahwa pada tahap ini harus dilakukan dengan frekuensi yang rendah. Meskipun pada tahap ini perlu dilakukan upaya yang ekstra, tindakan yang diberikan terhadap tanaman cabai  harus dilakukan secara proporsional dan tepat.

2. Penyulaman
Penyulaman tanaman berarti mengganti tanaman cabai yang mati dengan bibit yang masih ada di persemaian, atau bisa juga menggantikannya dengan bibit tanaman yang ada ditempat lain yang usianya sama dari jenis cabai yang sama. Penyulaman tanaman cabai dapat dilakukan selama 5 -7 hari setelah masa tanam. Penyulaman ini juga berfungsi untuk menyortir tanaman yang memiliki mutu pertumbuhan yang kurang baik seperti kerdil atau memiliki pertumbuhan yang lambat dari tanaman se-usianya.  Dalam tahap ini juga dibutuhkan pengamatan terhadap perkembangan tanaman, apabila setelah penyulaman masih ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya bermutu jelek, sebaiknya diteliti kondisi tanahnya dan melakukan pengolahan kembali pada area lubang tanam. Kadang kondisi lubang tanam perlu diganti dengan yang lebih baik agar tanaman dapat tumbuh subur.

Penyulaman ini dilakukan untuk mengurangi gagal panen Juga merupakan tahap awal untuk memperoleh  produksi yang baik dan berkualitas pada saat panen kelak. Tahap penyulaman juga berfungsi untuk mengetahui kondisi lahan tanam terhadap tanaman yang mati sehingga menjadi pembelajaran di kemudian hari. Serta untuk menemukan solusi terhadap kondisi yang akan terjadi kemudian hari.

Penyiraman dan pemupukan awal tanaman cabai

1.penyiraman


Sehari setelah penanaman bibit, biasanya akan terdapat beberapa bibit yang mengalami layu sementara. Indikasi yang terlihat ini bukanlah hal yang dapat membahayakan tanaman asalkan bibit yang telah ditanam harus selalu disiram. Penyiraman harus dilakukan pada pagi dan sore hari. Penyiraman tanaman pada tahap ini tidak perlu terlalu banyak, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kemungkinan pembusukan akar yang diakibatkan karena permukaan tanah yang lembab. 
penyiraman

Penyiraman juga tidak hanya dilakukan pada bibit yang mengalami layu sementara, tetapi juga bibit yang tidak layu pun harus tetap secukupnya disiram. Penyiraman dapat dilakukan selama 3 sampai 6 hari berturut-turut. Ini perlu untuk dilakukan karena tanaman cabai pada awal pertumbuhan membutuhkan air untuk proses pertumbuhan cabang, daun, bunga, dan buah. Untuk pertumbuhan bibit yang tidak menunjukkan indikasi layu sementara akan lebih bagus, namun hal ini pada akhirnya tidak akan terlihat.

Penyiraman sangat penting untuk dilakukan ketika usia tanaman masih tergolong muda, hal ini akan berpengaruh pada produksi buah pada tanaman kelak. Tanaman yang cabai yang kekurangan air produksi buahnya akan sedikit. Oleh karena itu, penyiraman pada masa ini harus rutin untuk dilakukan. Namun kita juga perlu memperhatikan kondisi lahan penanaman. Tanaman cabai yang mendapatkan kebutuhan air secara berlebihan akan merusak tanaman. Untuk menghindari hal ini, sistem pembuangan air yang berlebihan harus diperhatikan.

Selain kerusakan yang ditimbulkan karena kelebihan air, kerusakan juga dapat ditimbulkan karena hama semut. Hal ini biasanya terjadi pada saat pembibitan tanaman cabai.

2. Pemupukan awal

Untuk pemupukan awal pada tanaman cabai hendaknya dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 20 hari. Pemberian pupuk pada usia ini juga perlu diperhatikan. Pupuk yang akan digunakan sebaiknya menggunakan pupuk organik, pupuk dari hasil pembusukan daun-daunan atau pupuk kotoran hewan. Apabila kesulitan menemukan pupuk organik, tanaman juga bisa menggunakan pupuk yang dapat di beli di toko, asalkan pemberian pupuk tersebut harus terkontrol dan harus sesuai dengan usia tanaman.

Penyemaian dan penanaman bibit cabai

1. penyemaian


Bibit yang akan di semai sebaiknya direndam lebih dahulu dengan air selama 20-30 menit, kemudian dibungkus atau diletakkan kedalam dengan kain basah. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan kecambah juga membantu pertumbuhan bakteri-bakteri dan jamur yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.  Perlu diperhatikan pada tahap perendaman, biji yang yang mengapung sebaiknya di buang karena kecil kemungkinannya dapat tumbuh berkecambah. Meskipun dapat tumbuh sebagai kecambah, pastinya akan menghasilkan bibit yang jelek.
penyemaian
penyemaian bibit
Media tanam yang digunakan untuk penyemaian adalah campuran tanah halus serta abu jerami dengan perbandingan 1 : 1: 1. Sebelum digunakan media tersebut harus layak agar halus kemudian media tersebut di sterilisasi dengan cara dipanggang dalam panci aluminium selam kurang lebih satu jam. Kemudian, penyemaian dilakukan di kotak kayu lebar yang sudah diberi media tanam dan setelah itu diletakkan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari. Namun media tersebut harus basah atau lembab.

2. penanaman

Setelah pekerjaan pengolahan tanah dan penyemaian bibit dilakukan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah penanaman bibit. Penanaman bibit akan dilakukan pada bedengan-bedengan yang sudah di beri lubang-lubang tanam. Bibit ditanamkan tegak lurus tepat di tengah-tengah lubang tanam.

Bibit diambil setelah berusia  4 – 6 minggu dalam persemaian, setelah dianggap cukup kuat untuk dipindahkan ke tempat penanaman. Dalam pemindahan bibit ke tempat penanaman, akar tanaman di usahakan tidak rusak. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada akar yang masih muda. Hal perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah bibit harus dicabut atau diikuti sertakan dengan tanahnya.

Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari yaitu pada waktu sinar matahari tidak lagi begitu menyengat.  Setelah selesai penanaman bibit, lahan sebaiknya disiram dengan air secukupnya. Biasanya bibit yang baru saja di tanam akan memperlihatkan layu sementara, hal ini akan berlansung selama 2 atau 3 hari. Tetapi hal ini merupakan hal yang biasanya terjadi atau hal ini tidak akan membahayakan pertumbuhan tanaman. Kecuali, jika bibit layu karena faktor kerusakan akar atau batangnya.

Pengolahan tanah untuk penanaman cabai

Tidak semua orang memiliki tanah yang luas untuk bercocok tanam. Meskipun demikian harapan atau keinginan untuk bercocok tanam tidak perlu hilang karena bercocok tanam cabai tidak membutuhkan lahan yang luas. Lahan pekarangan disekitar rumah pun dapat dimanfaatkan. Namun demikian, pengolahan tanah yang akan digunakan sebagai lahan tanaman cabai harus diperhatikan sebelum digunakan.

Sebelum dilakukan penyemaian bibit, sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu. Pengolahan tanah untuk tanaman cabai dapat dilakukan bersamaan dengan penyemaian. Hal ini bertujuan agar pada saat pengolahan tanah selesai, bibit cabai dapat dipindahkan langsung ke lahan penanaman. Hal ini juga tentu saja bertujuan untuk membersihkan lahan dari sampah non –organik misalnya plastik atau logam-logam berat yang dapat mengakibatkan pencemaran tanah yang dapat berdampak pada peningkatan gagal panen kelak. . Pembasmian pohon-pohon atau tanaman liar yang tidak bernilai ekonomis dan membiarkan lahan tanam terbuka, guna memberikan masuknya sinar matahari kedalam partikel-partikel tanah  

Langkah berikutnya adalah penggemburan tanah dengan cara mencangkul, hal ini bertujuan untuk menyingkirkan material yang berada di lahan seperti batu dan logam atau pun material tanah yang berpotensi menghambat pertumbuhan tanaman. Dan selanjutnya tanah dibiarkan terkena sinar matahari langsung selama kurang lebih 1-3 hari.Kemudian pemberian pupuk kompos atau pupuk kandang dengan penambahan sedikit kapur dan garam. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan tingkat keasaman tanah. Hal ini tentu saja memerlukan penyiraman awal untuk peresapan pupuk di lahan penanaman.

contoh pembuatan bedeng pada lahan tanam


Pembuatan bedeng yang memiliki ukuran yang sesuai dengan lahan, setelah itu membiarkan lahan tersebut selama 1-3 hari sambil membuat lubang-lubang tanam yang berukuran 20 x 20 x 20 cm. Dengan jarak antar lubang 40-60 cm. Selain dibutuhkan pembersihan bedeng dari tanaman-tanaman liar seperti rumput-rumput yang tumbuh di lahan tanam. Karena jika dibiarkan hal ini akan mengganggu pertumbuhan tanaman cabai kelak.  Tanaman liar juga dapat menjadi sarang hama dan penyakit yang akan menghabiskan unsur hara tanah, selain itu tanah juga akan menjadi lembab yang kemudian dapat ditumbuhi oleh jamur yang mengganggu proses pertumbuhan.

Jenis-jenis tanaman cabai

Jenis – jenis tanaman cabai yang ada di dunia ini sangatlah banyak sekali.  13 jenis dari tanaman ini telah dikenal oleh banyak orang. Namun jenis  tanaman  cabai yang paling banyak dibudi dayakan oleh petani kita hanya beberapa jenis saja. Jenis yang paling banyak dibudi dayakan adalah jenis yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat kita, dan beberapa lainnya hanyalah sebagai tanaman hias karena bentuknya yang unik. Jenis yang paling banyak dibudi dayakan oleh petani dalam jumlah besar yaitu:

1. cabai rawit
2. cabai merah
3. cabai paprika
4. cabai hias

1. cabai rawit
cabai rawit
Cabai rawit merupakan jenis cabai yang memiliki rasa yang sangat pedas dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Mengandung kadar minyak atrisi yang tinggi. Biji cabai ini banyak dan padat. Bentuk buah cabai rawit pada umumnya memiliki panjang kira-kira 1-2 cm dengan diameter 0,5-1 cm. Dengan rasanya yang khas pedas, jenis cabai rawit ini banyak digemari masyarakat pada umumnya, karena jenis cabai ini memiliki ketahanan  yang kuat dari berbagai serangan hama, dan mudah dalam perawatan-nya.



2. cabai merah
cabai merah bulat
Cabai merah merupakan jenis yang dapat dikatakan sebagai primadona cabai. Cabai merah juga banyak digemari oleh masyarakat kita, terutama dikalangan rumah makan, restoran, industri sambal atau saus serta mi instant. Harga jual-nya juga tinggi diantara ketiga jenis cabai. Cabai jenis ini merupakan cabai yang agak sulit penanaman dan perawatan-nya, namun demikian pembudi dayaan cabai merah menjanjikan peluang bisnis bagi pelakunya. Cabai merah ini juga memiliki beberapa jenis antara lain cabai merah keriting, cabai merah bulat, dan cabai hijau. Bentuknya juga bervariasi ada yang panjangnya 10 cm dengan diameter 0,5-1 cm. Ada pula yang panjangnya 8-12 cm dengan diameter 1- 1,5 cm.

3 cabai paprika
cabai paprika
Cabai paprika terkadang disebut sebagai cabai lonceng. Jenis cabai ini terlihat seperti buah apel merah yang kecil atau menyerupai buah tomat yang lonjong. Panjangnya kira-kira 2-5 cm dengan diameter 3-5 cm. Rasanya tidak pedas dan cenderung manis. Kulit dan daging buahnya tebal, bijinya sangat sedikit. Kulit buahnya berwarna hijau saat masih muda, setelah tua akan menjadi merah muda dan ketika buahnya masak akan berwarna merah tua. Harga cabai ini juga mahal dan perawatan-nya cukup sulit. Penggemar cabai paprika juga banyak khususnya chef masakan restoran maupun hotel. Paprika juga sangat bagus digunakan untuk menghias makanan. Biasanya jenis cabai ini digunakan sebagai pelengkap yang menyajikan menu masakan mahal.

4. cabai hias
cabai hias
Cabai hias merupakan jenis tanaman cabai yang kebanyakan dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditanam di pot-pot. Meskipun demikian jenis cabai ini juga dapat di konsumsi sebagai bahan hiasan menu masakan. Harga jenis cabai ini cukup mahal karena keunikan-nya. Cabai hias ini juga bentuknya bermacam-macam  antara lain cabai kapur, cabai polong, cabai jepang, dan cabai payung. Bentuknya juga bervariasi ada yang seperti cabai rawit, ada yang bulat seperti kelereng dan ada pula yang bentuknya pipih. Warna buahnya cukup bervariasi ada yang berwarna hitam, ungu, putih kapur, merah, kuning maupun berwarna cokelat. Bentuk jenis cabai ini sangat unik sehingga ditanam dirumah sebagai tanaman hias.